Minggu, 15 Februari 2009

MENDAKI GUNUNG..!!!!

Bagi seorang pendaki gunung, perjalanan mendaki gunung tidaklah sekedar perjalanan menelusuri alam saja. Ada perjalanan hati di dalamnya. Kepuasan perjalanan hati ini berbeda-beda, tergantung dari sang pendaki – termasuk saya.

Pendaki gunung, tentu juga akan paham betul arti sebuah kebersamaan. Terlebih jika kita mendaki gunung secara bersamaan. Kemana pun langkah kaki bergerak, haruslah bersamaan. Tidak ada yang tertinggal. Satu sakit, atau capek, maka seluruh anggota tim hendaknya beristirahat dan menunggu untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak. Masalahnya, kadang ada yang sakit atau hanya ”merasa” sakit. Parah lagi, jika ada yang pura-pura sakit karena merasa perjalanan masih jauh.

Dalam sebuah perusahaan, atau organisasi, banyak sekali kita menjumpai orang yang kencang berteriak. Ini mustahil.. ini nggak mungkin… atau bla.. bla.. bla.. Banyak orang berhenti ketika sebenarnya tujuan ada dan tampak di depan mata. Di sinilah kita belajar untuk mengetahui karakter sejati seorang manusia. Push them to the limit!. Dan mendaki gunung adalah salah satunya. Kegiatan-kegiatan yang dapat mengajak orang untuk mengeluarkan daya kreasi maksimalnya inilah yang dapat kita gunakan untuk mengetahui karakter sejati itu. Karakter itu muncul ketika capek dan/atau suntuk sudah terasa. Ada yang mengeluh. Ada yang bersabar ria. Ada yang egois. Dan sebagainya…

*i’m listening Mahameru (Dewa 19)…

create:jefri86>>

Sumber: yainal.web.id/ lessons-learned

2 komentar:

  1. GUE SUKA JUGA NAIK GUNUNG.DISITU KITA BISA MENDAPATKAN KETENAGAN JIWA..HEHEHHE...
    SEKALIAN NIKMATI UADARA SEGAR GUNUNG...
    SALAM LESTARI...BROOO..

    BalasHapus
  2. lestari buat aming.....
    salam rimba.
    naik gunung itu di butuhkan kesabaran,yakin,kebersamaan,kekompakan.


    by : Fy

    BalasHapus