Sabtu, 31 Oktober 2009

Resiko Belanja Online vs Belanja Tradisional

Anda pernah beli laptop di Computer Webstore? Atau beli baju di Butik Online? Atau pesan tiket pesawat melalui Internet? Kalau belum, jangan takut disebut ketinggalan zaman. Anda tidak perlu ikut-ikutan kalau memang merasa belum nyaman, belum terbiasa, atau masih takut dengan resiko-resiko belanja online.

Memilih barang dan mengetahui harga barang melalui internet menjadi sebuah kegiatan yang sangat mudah, hanya perlu beberapa klik. Setelah memilih, konfirmasi ketersediaan barang melalui telepon, minta diskon khusus, transfer melalui bank, dan tunggu barangnya datang. Pilihan lain, barang minta diantar dan transaksi COD (Cash On Delivery).


Ada beberapa resiko konsumen apabila memesan melalui Internet dan pembayarannya tidak dengan COD, khususnya apabila berbelanja barang elektronik. Apa saja resikonya?

1. Barang yang dikirim bisa saja barang display, barang yang sudah lama dipajang dan disentuh banyak orang di toko penjual. Artinya, barang tersebut sudah berkurang usia pakainya beberapa hari, atau beberapa bulan.

2. Barang yang dikirim bisa saja rusak saat perjalanan pengiriman. Kemungkinan lain karena quality control kurang bagus dari pabriknya, pada barang yang dikirim terdapat cacat, goresan, kotoran, atau kegagalan fungsi yang akhirnya baru diketahui ketika barang diterima atau difungsikan.

3. Barang yang dikirim berbeda warna, ukuran, tipe, jumlah atau jenisnya dengan barang yang dipesan. Hal ini bisa terjadi akibat kesalahan bagian pengepakan pada sisi penjual.

4. Barang yang dikirim hilang dan besar klaim asuransi tidak sebanding dengan nilai barang yang hilang tersebut. Kejadian lain yang mungkin terjadi adalah pengiriman terlambat hingga hitungan pekan.

5. Resiko terberat, penjual adalah penipu, barang yang sudah dibayar tidak kunjung datang. Data alamat penjual adalah palsu dan pemilik rekening juga tidak dapat dilacak. Niatnya dapat barang murah, malah kena tipu

Tulisan ini tidak bermaksud menakut-nakuti Anda, tetapi hal-hal di atas memang dapat terjadi. Jangankan saat belanja online, saat belanja konvensional pun, banyak hal yang bisa terjadi.

Selama ini, sudah beberapa kali penulis berbelanja online untuk pribadi, kantor dan orang lain, mulai dari buku, busana, LCD TV, notebook, Wi-Fi access point, printer laser, dan yang lain, alhamdulillah semua diterima dengan kondisi baik. Namun, penulis sudah 5 kali mendapati notebook, ponsel Nokia dan netbook yang ternyata mengandung cacat saat dibuka dari kotak bersegelnya, saat berbelanja secara tradisional di Mangga Dua Jakarta, dan Bandung Electronic Center (BEC) Bandung.

Mungkin masih ada resiko lain lagi yang dapat Anda tambahkan mengenai belanja online. Nah, bagaimana pengalaman Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar